Senin, 30 Desember 2013

Menjelang Perayaan Malam Tahun Baru

Dalam menyongsong tahun baru 2014, Pemda DKI banyak sekali membuat acara. Diantaranya adalah “Malam Tahun Baru” yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman, hebat dan bakalan menarik bagi warga Jakarta yang mencari hiburan.

Pada malam itu di sepanjang Jalan Thamrin dan Sudirman penuh dengan aroma romantis. Lampu remang-remang, suasana riang, banyak musik, banyak hiburan. Membuat kaum muda hanyut dalam tawa riang dengan pasangannya. Lepaslah penat para pemuda Jakarta dalam pelukan sang kekasih. Di panggung-panggung hiburan akan menyediakan musik yang disukai. Suka dangdut, joget di panggung dangdut. Kalau suka musik jazz, datang ke panggung jazz.


Tentunya acara ini sangat diminati oleh warga yang berduit, kalau nggak punya duit ya dirumah saja menikmati kesusahan hidup di Jakarta.  Kalau nggak punya duit alias boke nggak usah ikut-ikutan, yang punya duit biarin aja menikmati hasil jerih payahnya. Kenapa harus punya duit, karena untuk menuju lokasi  perayaan malam tahun baru, seseorang harus menggunakan kendaraaan umum atau kendaraan pribadi. Dan bagi yang menggunakan kendaraan pribadi tempat parkirnya terbatas serta harga parkir yang harus dibayar nggak seperti biasanya, mahal.

Bagi pertkantoran yang berlokasi disekitar jalan Thamrin dan Sudirman-pun kena imbasnya, Pegawai yang pulang kerja akan kembali kerumah menjadi terhambat, padahal tanggal 31 Desember hari kerja dan jam kerja pun full satu hari. Entah bagi institusi pemerintah dan swasta yang punya kebijakan sendiri mengenai jam kerja Pegawainya pada hari itu. Boleh setengah hari  atau diliburkan sekalian. Tapi kalau buat perbankan pasti masuk terus karena BI sendiri tetap memberlakukan kerja full satu hari.

Buat yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, hari itu lalulintas jadi njelimet, karena arus lalulintas banyak yang dialihkan. Penutupan ruas jalan sepanjang jalan Sudirman - Thamrin, mulai dari Dukuh Atas sampai dengan Bundaran Patung Kuda (depan Indosat), dilakukan pengalihan arus lalu lintas pada ruas jalan tertentu. Nah lho.. repotkan, apalagi buat yang belum hapal jalanan di Jakarta, pasti pusing tujuh keliling.

Buat yang nggak suka hiburan, atau memang pada malam tahun baru sakit dan nggak punya duit, enakan di rumah, ikutan begituan cuma cari masalah, macet, rame, ribet, ntar kecopetan lagi... Di rumah lebih nyaman, toh besok tanggal 1 dan tanggal 2 dan seterusnya, akan kembali seperti biasa nggak ada yang spesial, bersyukur sama Yang Maha Kuasa aja, cukup sudah.


Menurutku perayaan malam tahun baru, malam bercumbunya anak muda Jakarta, diantara kepenatan hidup dan kegembiraan, diantara keprihatinan dan kebahagiaan. Ini acara yang menghambur-hamburkan uang, jauh dari perilaku agama islam, dan Jokowi malah mendukung acara beginian. Tapi bukan Jokowi namanya kalau nggak membuat sesuatu yang kontroversial. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar