Minggu, 08 Desember 2013

Tuhan Ada Dimana-mana

Matahari baru saja akan naik menuju tengah hari, tapi sengatannya terasa panas banget dikulit, sehingga walau masih pagi tapi rasanya sudah seperti siang hari. Dilangit yang bersih nampak awan putih bergumul seperti hendak membentuk sebuah dekorasi yang menghiasi atap sebuah bagunan mushola ditengah laut.


Aku melihatnya agak aneh, kenapa mesti harus ada mushola di tengah laut? Kenapa bangunan ini bisa ada disini gumamku? Tapi kenapa mesti berfikir aneh, kan masyarakat sekitar Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan pulau Semakdaun dimana letak laut mushola tersebut dibangun, adalah kaum nelayan yang beragama islam, hampir semua penduduk kedua pulau itu muslim. Jadi pantaslah kalau mushola ini dibangun ditengah laut.

Saat aku menyambangi bangunan itu, dari jauh terdengar sangat jelas desiran ombak yang memecah beton pemancangnya. Walaupun ombaknya tak besar tapi suaranya terdengar ritmis dan terus berulang, seperti bunyi zikir yang sedang dilantunkan alam kepada penciptaNya. Ini yang menandakan bahwa warga sekitar sini adalah warga yang kuat agamanya, walau pekerjaannya  sebagai nelayan, mencari ikan dilaut pun butuh tempat dan waktu untuk memuja kebesaran sang khalik. Yang telah memberikan alam sebagai sumber kehidupan mereka.


Informasi dari pengemudi ojek kapal yang kunaiki, mushola berwarna dominan hijau ini dapat menampung sekitar 20 orang jamaah, bangunannya terbuat dari kayu, gedek bambu dan beratapkan seng, dengan kubah kecil yang terbuat dari aluminium. Nampak indah berada ditengah laut yang dikelilingi jermal tempat untuk mencari ikan teri dan cumi-cumi dimalam hari. Apalagi bila matahari sudah terbenam, lampu yang dipasang disekitar atap mushola sangat indah terlihat. Tempat wudhu mushola ini dapat menampung air hujan, namun bila lama tak turun hujan masyarakat sekitar mengisi tangki air yang tersedia dengan air bersih yang diambil dari Pulau Pramuka.

Sayang siang itu aku tak bisa singgah di mushola, karena padatnya jadual kegiatan yang harus kujalani, sehingga aku tak bisa melihat interiornya.  Lantas untuk pencahayaan dimalam hari, mushola ini mendapat pasokan listrik kabel bawah laut yang sudah terpasang di pilau-pulau sekitar sejak tahun 2010. Insyaallah lain waktu jika aku berkunjung lagi ke pulau ini, aku ber-nazar akan shalat di mushola itu. Aku penasaran karena walau terlihat mungil tetapi rumah iiabadh ini telah menjadi ikon penduduk sekitar yang taat dan religius, dan menunjukan bahwa Tuhan itu ada dimana-mana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar