Kamis, 05 Desember 2013

Orangtuaku Adalah Surgaku

“Apakah orangtuamu masih hidup ? jika masih hidup maka berbaktilah kepada mereka, karena surga berada dibawah telapak kaki orang tua”.

Sadarkah nggak kita bahwa surga ada didekat dengan kita, dalam kehidupan kita. Ia hadir dirumah kita, nggak jauh, nggak susah, tapi mudah. Surga dirumah kita begitu agung, ia berada dibawah telapak kaki orangtua kita. Sudahkah kita meletakan surga dibawah kaki orang tua ? Coba bayangkan jika sutau hari ada pengumuman bahwa surga itu terletak disuatu tempat, niscaya kita akan berlomba-lomba kesana. Barangkali kita akan segera menuju tempat itu dengan mobil atau pesawat coz tempatnya jauh. Dan pastilah semua orang akan berbondong-bondong mendatangi pintu surga itu. Biaya tinggi, energi terkuraspun akan siap kita korbankan.


Sebenarnya surga itu ada di rumah kita, “Rumahku adalah Surgaku”. Mengapa ? karena segala sesuatu kebaikan yang kita perbuat adalah untuk membangun dan mengisi perabot rumah tangga kita, yang terdiri dari : Orang tua, anak, family dan sahabat yang berada di dekat kita. Rumah adalah pondasi awal meraih surga, rumah sebagai mihrab cinta menuju ke-ridho-an Tuhan. Rumah tak hanya kita pahami seperti kebanyakan orang,  hanya berkaitan dengan suami dan istri. Tapi lebih jauh untuk segenap penghuni dan tetangga serta orang yang berada disekitarnya. Surga dalam rumah itu sejatinya amat melekat dengan sosok ayah dan ibu, orang tua kita. Karena mereka adalah jembatan yang dapat mengantarkan kita menuju surga.

Kita boleh beramal shaleh sebanyak-banyaknya diluar rumah, tapi jangan lupakan jalan terdekat yang ada dirumah kita. Ini berarti bahwa kita harus benar-benar sepenuhnya berbakti pada orang tua, melebihi baktinya seorang pembantu pada majikan, melebihi baktinya seorang bawahan pada atasan. Seandainya orangtua kita tidak tinggal di rumah kita, maka untuk berbakti kita dapat menjalin silaturahmi dengan sering berkunjung, komunikasi lewat telepon, sms, atau dengan cara apapun yang dapat membuat hatinya senang dan tersenyum. Kita tak boleh membuat dirinya tersinggung, sakit hati apalagi sampai murka. Karena ridho Tuhan akan diberikan jika orangtua kita sudah memberi maaf dan ridho atas kesalahan yang kita perbuat. Jika mereka sudah berada di dunia lain, kita dapat menjalinnya dengan selalu mengirimkan do’a dan melakukan segala sesuatu yang terbaik demi kebahagiaannya.


Kalau kita ingin tambah rejeki, perhatikanlah surga yang ada dirumah kita sendiri. JIka kita ingin panjang usia, awet keberkahan, luas kemuliaan, cintai dan jaga surga dirumah. Jika ingin disekolah juara, mau berprestasi coba juarakan perhatian kita pada orangtua kita. Jika berharap dapat keberuntungan, kesuksesan, sukses dagang, sukses usaha,  sukses bisnis, sukses pekerjaan, sukses karir, sukses kuliah, sukses rumahtangga, serta sukses keuntungan hidup yang lain, benarkan  dan sukseskan surga dirumah dengan bakti pada orangtua se-ikhlas2nya.

Gambaran bahwa surga berada dibawah telapak kaki orangtua adalah berarti bahwa, kita harus berbuat baik yang tidak bertentangan dengan agama kepada mereka dalam segala hal dan sekecil apapun. Juga bermakna bahwa melakukan kehendak orangtua dengan rendah hati, penuh kepatuhan dan diusahakan semaksimal mungkin. Jika selama ini mindset kita terhadap orangtua adalah hanya sebagai orang yang melahirkan kita dan berkewajiban memberikan nafkah kita, maka rubahlah saat ini menjadi “Orangtuaku adalah surgaku”.

Bila kesuksesan atau surga dunia belum kita raih, tenggelamkan diri kita dalam motivasi untuk memperbaiki hubungan dengan orangtua. Rajinlah langkahkan kaki untuk bertemu dengan mereka, agar langkah ke surga dipermudah Allah SWT.  Ayo kita lakukan yang terbaik untuk orangtua kita, jangan kita sampai merugi. Rugi karena sebenarnya surga berada dirumah kita, rugi karena gagal meraih sukses yang paripurna yaitu meraih dunia dan akherat, padahal kesempatannya ada dirumah kita.  Katakanlah pada orangtua kita bahwa “aku mencintaimu seperti aku mencintai surga”.(Sumber “Buku 7 Keajaiban Orangtua”- Ahmad Al Habsyi)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar