Minggu, 01 Desember 2013

Penaklukan

Kata “maaf” adalah sebuah kata yang sangat pendek namun mempunyai dampak yang luar biasa. Bagi sebagian orang, meminta maaf dirasakan sebagai hal paling sulit. Sulit kenapa? Sebabnya sangat beragam. Bisa jadi karena tinggi hati, merasa benar sendiri, atau gengsi. Biasanya, mereka yang seperti ini merasa lebih berkuasa, lebih dominan, lebih tinggi jabatannya, paling tua atau lebih tinggi derajatnya. Sehingga meminta maaf itu tidak harus. Karena meminta ma’af akan menjatuhkan harga dirinya.

 
Justru sebenarnya banyak sekali hikmah dari minta maaf, diantaranya meminta maaf secara tulus dapat meluluhkan hal-hal negatif yang ada dalam diri kita. Meminta ma’af menghilangkan ketakutan atas prasangka. Merobohkan dinding pembatas. Hati ini pun menjadi netral, sehingga ketenangan jiwa akan lebih mudah kita rasakan karena pada dasarnya hati harus selalu dibersihkan agar setiap langkah kehidupan kita menjadi ringan.
 
Meminta maaf memang mudah, tetapi memberi maaf jauh lebih sulit dari yang dibayangkan. Memberikan maaf kepada orang lain bukan saja meringankan langkah dan hidup orang yang kita maafkan, melainkan juga berdampak pada si pemberi maaf.
Orang-orang yang memiliki sikap pemaaf sudah jelas memiliki kesehatan yang lebih dan hidupnya dijamin akan bahagia. Lho, kok bisa ?
 
Saat memberikan maaf, tanpa disadari perasaan tenang merayap dalam tubuh. Ada penaklukan terhadap kekesalan yang ada. Mencairkan kebekuan karena kebencian selama itu. Dengan begitu, semua sikap buruk akan lenyap. Kemarahan telah padam dengan kesabaran yang akan dimiliki sehingga menghasilkan perasaan bahagia.

Memaafkan memang perlu di latih agar dengan mudahnya rasa  memaafkan timbul jika terjadi hal yang tidak mengenakkan hati kita, memaafkan bukan berarti membenarkan apa yg dia atau mereka lakukan kepada kita, tetapi memaafkan itu menyehatkan diri sendiri  melapangkan rezeki.  Rezeki pun berlimpah ruah kepada orang yang mudah memaafkan, jadi memaafikan itu sebenarnya kita yang butuhkan untuk kebaikan kita sendiri.
 
Rezeki tidak hanya identik dengan uang. Kesehatan , ketenangan jiwa, kehidupan yang terasa lebih ringan, dan perasaan bahagia merupakan rezeki yang sangat mahal nilainya. Kita harus yakin dengan janji Allah Ta’ala bahwa dengan banyak minta maaf kepada sesama manusia dan mohon ampun dengan pada Yang Maha Penyayang, maka jalan rezeki dalam bentuk apapun dari Allah Ta’ala akan semakin lapang.( Mahmudah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar