Sabtu, 22 Maret 2014

Perpustakaan Pertama dan Suri Tauladan

Broken Home sebuah ungkapan yang selalu dikonotasikan negatif. Tapi broken home bisa menjadi bekal kita dalam menjalani hidup. Bilamana kita mau belajar dari kejadian tersebut.
 
Sebenarnya tulisan ini berangkat dari kesadaranku yang berasal dari keluarga yang broken home. Aku juga nggak ingin membangun rumah tangga di masa depan dengan ala kadarnya maka kuharapkan tulisan ini menginspirasi seluruh orang tua di Indonesia.
 
Dalam pemahamanku, untuk membangun kehidupan karakter bangsa ini salah satu pilar karakternya sangat bergantung kepada wanita, dalam hal ini adalah Ibu. Ibu yang melahirkan dan merawat kita.

 
Saat kehadiran seorang anak dalam rumah tangga seringnya kurang mendapatkan perhatian dalam segi pendidikan. Pendidikan yang melingkupi banyak hal. Tak hanya pendidikan teori dengan bersekolah. Tapi pendidikan role model pola keluarga harmonis. Kecerdasan seorang anak dalam berperilaku.
 
Yang kutahu, banyak orang tua hanya menuntut anaknya, tetapi tidak menuntun secara jasmani dan rohani. Maksud dari jasmani orang-tua harus memperhatikan dari segi gizi bagi perkembangan anak itu sendiri, dan rohani ialah pendidikan dalam agama guna membangun pemikiran dan perilaku anak sesuai dengan kaidah dari keyakinan kita. Dukungan moral yang amat sangat berpengaruh bagi kepercayaan diri anak tersebut. Ajarkanlah anak tentang hidup dengan kedermawanan dan kesederhanaan. Bukan memberikan contoh pada mereka dengan gengsi takut miskin atau hidup berleha-leha.
 
Oleh karena itu didiklah anak bukan hanya bagaimana mencari makan, ijasah, status sosial atau kedudukan. Tetapi ajarkan untuk bagaimana terus tumbuh, kemudian bisa bermanfaat.
 

Maka dengan pematangan konsep mendidik dan membesarkannya jangan pernah ada rasa lelah dan jera. Jadilah ibu yang menjadi perpustakaan pertama anak-anak kita, atau bapak sebagai suri tauladan mereka. Orang tua adalah sumber ilmu terdekat bagi anak. Dan orang tua harus selalu tetap menjadi guru terbaik dan pertama bagi mereka.(Akbar Prima)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar