Rabu, 09 Oktober 2013

Tanggap Bencana

          Tim Tanggap Bencana Bank Indonesia selalu siap mengantisipasi bencana alam khususnya banjir. Menurut perkiraan dari BMKG bahwa pada akhir bulan Desember 2012 sampai pertengahan Januari 2013 di Jakarta masih terjadi hujan besar.


Tak tanggung-tanggung, sebanyak 66 (enam puluh enam)  orang peserta terdiri dari Satuan Pengaman (Satpam) Organik, THOS Pengamanan, Teknisi, dan Cleaning Service yang tergabung dalam Tim Satgas Bencana Bank Indonesia melakukan pelatihan “Penanganan Banjir”. Yang di laksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2012, di Danau Bumi Perkemahan Pramuka-Cibubur, bekerjasama dengan Yayasan KAPINIS (Indonesia Out Door Activity) sebuah Lembaga Kepelatihan Kegiatan di Alam Bebas, yang mempunyai pengalaman dalam membantu berbagai operasi SAR, termasuk saat terjadi tsunami Aceh tahun 2004, gempa di Yogyakarta, Pangandaran, Tasikmalaya, dan Padang.


           Direktur Departemen Logistik dan Pengamanan, Ibu Diah PBA Lubis dalam sambutan pembukaannya menyampaikan ”Tim Satgas Bencana harus sering berlatih, karena kemampuan dan keterampilan akan selalu bertambah jika melakukan latihan secara rutin. Latihan ini juga sebagai pembelajaran serta menambah pengalaman dalam memberikan bantuan, karena pengalaman yang dimiliki instruktur  pasti sangat banyak dan dapat disharing kepada peserta, Tim Satgas Bencana harus selalu siap kapan saja akan digunakan, karena bencana datang tidak bisa diduga waktunya, Tim Satgas Bencana-pun harus selalu kompak dan semangat agar dalam melaksanakan tugasnya menjadi ringan  dan fokus.


          Dalam pelatihan para peserta diberikan pengetahuan tentang penanganan banjir seperti penggunaan perahu karet jenis Landing Rafis Craft (LCR) dan River Boat untuk melakukan Rapid Technique, Emergency And Rescue Technique, Self Rescue Swimming, Tehnik Melempar Tali, serta evakuasi korban. Dengan tujuan lebih mengenal dan meningkatkan keterampilan dalam menggunakan peralatan pengamanan/peralatan evakuasi yang di miliki Grup Pengamanan, sehingga Bank Indonesia memiliki Tim Tanggap Bencana yang handal, siap diterjunkan kapan saja sesuai kebutuhan, Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dimasud, karena dari pelatihan ini diharapkan kesiapan Tim Satgas Bencana sebagai ujung tombak pertolongan pertama dalam penanganan bencana banjir, juga mengatisipasi banjir di areal Komplek Perkantoran Bank Indonesia (Koperbi) atau didaerah sekitar domisili Pegawai Bank Indonesia di Jakarta.


        Koordinator Satgas banjir Bank Indonesia, M. Rachmat Daud mengatakan “Selain pelatihan ini, kami juga telah melakukan apel dan latihan kering pada tanggal 10 November 2012 di Koperbi  sebagai gladi bersih untuk langkah awal.  Selain itu, kami juga setiap hari berkoordinasi dengan petugas Posko Banjir DKI Jakarta, yang tugasnya secara rutin memantau keadaan air di tiap-tiap pintu air sekitar Jakarta. Dalam apel tersebut juga digelar seluruh kekuatan personil dan peralatan yang dimiliki Bank Indonesia, sehingga diketahui kondisinya siap digunakan setiap saat untuk penanggulangan bencana banjir,”.


          Latihan yang bertema “Satukan langkah untuk lembaga” ini diharapkan dapat melahirkan personil yang handal dan siap secara skill teknik penanganan banjir. Latihan ini juga merupakan suatu media untuk berbagi dan saling bertukar informasi dan pengalaman dalam hal tanggap darurat bencana. Karena peserta yang mengikuti telah beberapa kali diterjunkan pada daerah yang terkena bencana.


Dilain pihak Herry Rachiem, Pejabat Tim Strategi dan Kebijakan Pengamanan BI yang juga mengikuti latihan dimaksud berujar, “Dengan latihan dan simulasi yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, saya yakin dan percaya akan sangat bermanfaat untuk dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa, terutama dalam proses evakuasi bila terjadi banjir yang sesungguhnya, inti dari latihan ini untuk pengecekan kesiapan petugas, sarana dan prasarana serta daya dukung dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir. Selain itu kegiatan ini juga untuk memantapkan prosedur pelayanan kejadian luar biasa,  dan bencana, sistem komando pengendali lapangan, sistem komunikasi dan pelaporan kejadian yang telah ditetapkan dalam Manajemen kelangsungan Kegiatan Bank Indonesia (MKKBI), dan yang tak kalah penting adalah untuk mengetahui komitmen, menjalin koordinasi diantara anggota guna mengantisipasi banjir maupun bencana lain di Bank Indonesia”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar