Departemen Pengelolaan Sistem
Informasi (DPSI) tak henti-hentinya memasyarakatkan BLINK kepada Pegawai Bank
Indonesia. Pada hari Selasa dan Rabu tanggal 26 dan 27 Maret 2013 di Hotel
Trans-Bandung, diadakan pertemuan tahunan Admin BLINK 2013 yang hampir dihadiri
oleh Administrator Kantor BLINK seluruh Departemen di kantor Pusat.
Dalam pertemuan itu Lisa Binti HS,
Kepala Divisi Pengelolaan Sistem Informasi menyampaikan bahwa sebagai sarana
infrastruktur Knowledge Management di
Bank Indonesia, BLINK berfungsi sebagai media intranet pegawai. Yang bertujuan
mempercepat pertukaran informasi dan pengetahuan untuk sarana pengambilan
kebijakan yang efektif. Pengisian kontennya dilakukan secara mandiri oleh
Satker melalui Administrator BLINK, dengan standarisasi visual, tampilan menu,
serta sistem yang telah ditetapkan. Oleh karena itu koordinasi rutin perlu
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Admin kantor BLINK, karena peran
administrator sangat krusial untuk menjaga keterkinian dan keakuratan informasi
Satker, serta mempertahankan sustainability
BLINK.
Pertemuan dibuka oleh
Pramudyarto, Direktur DPSI. Dalam sambutannya Pramudyarto mengungkapkan bahwa
visi utama BLINK adalah menyediakan pengetahuan yang tepat kepada orang yang
tepat, dalam waktu tepat. Meskipun terkesan hanya untuk kalangan internal,
namun keberadaan BLINK akan terasa nyata manakala pegawai-pegawai dikantor
Perwakalian membutuhkan informasi kebijakan yang bersifat segera dari Kantor
Pusat. BLINK dapat menjadi media yang mempercepat proses penyampaian itu.
Kecepatan informasi inilah yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra Bank
Indonesia dimata stakeholders.
Pengetahuan
yang tersimpan di benak masing masing pegawai Bank Indonesia tentu akan bernilah tambah bagi fungsi
pelayanan organisasi terhadap publik apabila dikombinasikan. Dengan adanya
BLINK yang berkonsep virtual office,
kombinasi itu akan dapat terjadi dalam sekejap mata. Di sisi operasional, BLINK
berfungsi sebagai percepatan pertukaran pengetahuan di kalangan pegawai melalui
fiturnya. Sementara dalam tatanan strategis, BLINK adalah tempat asimilasi dari
berbagai insight pegawai seluruh Bank
Indonesia, yang terdesiminasi ke seluruh organisasi dan masuk ke dalam poses
pengambilan keputusan baik di tingkat Dewan Gubernur maupun di lingkup
regional.
Salah satu
bentuk asimilasi insight yang dapat dilihat secara nyata adalah fitur BLOG di
BLINK. Dalam evolusinya, ternyata sudah banyak pegawai yang memanfaatkan fitur
BLOG tersebut, walaupun masih 20% dari jumlah total pegawai. Namun sudah ada
pegawai yang jumlah blognya mencapai 100 lebih dalam setahun, ini adalah hal
yang menggembirakan, dimana sudah ada semangat belajar dan berbagi di pegawai
Bank Indonesia. Dan bagi blogger yang
baru, fitur BLOG adalah sarana yang tepat untuk menyampaikan semua aspirasi
yang membangun dan pengalaman yang menarik dalam bentu tulisan. Kedepan khusus
untuk fitur blog akan dikembangkan oleh DPSI tentang jumlah orang yang sudah mengunjungi salah
satu blog sehingga penulis blog akan lebih terpacu lagi untuk menghasilkan
karyanya.
Dalam
acara pertemuan tersebut, peserta juga mendapatkan sharing dari berbagai satuan Kerja yang mengisi fitur-fitur di
BLINK antara lain Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat
(DPSM), yang mensosialisaikan fitur BICOM. Departemen Hukum (DHk) yang
mensosisalisasikan fitur SARAH, mengingat akses terhadap SARAH cukup tinggi,
dan diharapkan DHk dapat menjadi role
model dalam pengisian konten satker di BLINK. Selain sharing dari beberapa
Satker, DPSI juga mengundang PT Tiga Raksa Satria yang telah dua kali
mendapatkan penghargaan Most Admired
Knowledge Enterprise (MAKE) pada tahun 2011 dan tahun 2012. Selain itu
diundang juga Tubagus Al Amin (Pegawai DLP) untuk melakukan sharing sebagai pengguna
BLINK teraktif tahun 2011 dan 2012, yang berbagi pengalaman dan pengetahuan
mengenai kiat kiat menulis di blog.
Pada
sambutan penutupnya Direktur DPSI, menyampaikan bahwa dengan keyakinan yang
tinggi, forum pertemuan admistrator BLINK dapat memberikan masukan yang berarti
bagi penyempurnaan BLINK, agar dapat menyediakan segala informasi dan
pengetahuan yang dibutuhkan stakeholders. Yang terpenting adalah agar BLINK
dapat mengurangi kesenjangan informasi dari berbagai golongan tanpa batasan
hirarki ataupun wilayah kerja, baik di Kantor Pusat, Kantor Perawakilan di
daerah maupun Kontor Perwakilan di Luar Negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar