Senin, 09 September 2013

Pacu Adrenalin

          Bosen hidup dengan yang normal-normal aja, ayo datang ke sungai Citarum pacu adrenalin main arung jeram. Dijamin punya pengalaman yang luar biasa, hari itu  menjadi salah satu hari yang berkesan karena salah satu mimpi-mimpi yang terngiang diotakku telah terwujud menjadi nyata, aku dan teman-teman kantorku ikut kegiatan “arung jeram”. Kegiatan yang dimulai dari Desa Cisameng-Padalarang ini sangat menguras perhatian, karena hal yang akan dijalankan adalah kegiatan yang tadinya belum pernah kuikuti. Aku ingin ikut kegiatan ini coz ada sesuatu yang pastinya akan meninggalkan kesan menarik dan menantang.


          Kata orang-orang yang udah berpengalaman, arung jeram di di Sunagi Citarum ini sebenarnya merupakan lokasi arung jeram untuk level pemula, namun kegiatan kali ini cukup menyenangkan karena arusnya yang sedang bagus. Tapi kami sempat  tegang juga karena ada seorang teman yang terjatuh ke sungai ketika sedang berdiri ditepi sungai untuk foto bernarsis ria. Untunglah para pemandu arung jeram bergerak sigap dengan langsung melompat ke sungai menyelamatkan rekans yang terjatuh ke sungai.


          Start pertama dimulai dari mulut Gua Sanghyang Kendit dibawah Waduk Saguling, yang merupakan sebuah goa basah yang berada di tepi Sungai Citarum. Ketika melewati jeram tersebut maka langsung berhadapan dengan jalur berbatu yang panjangnya mencapai 1 kilometer. Selain menikmati jeram, kami juga disuguhi pemandangan yang sangat indah. Suguhan pertama di awal pengarungan adalah tebing terjal di sisi kiri dan kanan sungai yang tersusun dari batuan kapur yang tergerus air. Ya, wilayah Saguling masuk dalam kawasan karst Citatah, yang terbentuk dari batuan kapur.  Suasana begitu hening hanya gemericik air yang terdengar, kontras dengan di suara Jakarta yang begitu hiruk pikuk oleh keramaian.


          Yang bikin paling berkesan adalah saat di sungai yang arusnya flat, para guide meminta kami untuk berdiri melingkar dipinggiran perahu sambil berpegangan tangan. Dan tiba-tiba para guide memutar perahu sehingga kami tak bisa menahan keseimbangan badan dan jatuh berjungkal masuk ke sungai. Awalnya kami kaget, lalu para guide meminta kami untuk tenang dan menikmati arus sungai yang datar dan deras ini sambil berenang santai. yang tadinya kaget berjatuhan ke sungai, selanjutnya malah senang, bahkan banyak yang enggan untuk ditarik masuk ke atas perahu. Mereka malah asyik berenang sambil kembali bercanda. Beberapa saat kemudian semua teman-ku kembali ditarik keatas perahu. Setelah semua siap diatas perahu masing-masing, lalu kami balapan mendayung sampai garis finish.
          
Jeram Citarum dilalui memakan waktu 1 jam melewati beberapa arus yang lumayan menantang. Waktu tersebut terasa sangat cepat berlalu terlebih ketika kami lagi asyik diombang-ambing derasnya air sungai Citarum eh tau tau sudah hamper finish. Jadi nggak kerasa lama, kurang jauh kali ya cuma 7 km kami berarung jeram, kami sampai ke garis finish di jembatan lama Rajamandala-Cianjur. Lalu perahu kami angkat ke atas kendaraan untuk dibawa kembali ke garis start.


          Terus terang sebenarnya dalam diri pribadiku tersimpan kesenangan sebagai seorang adventurer alam. Mulai dari tracking, daki gunung, panjat tebing, naek gantole, diving, hingga arung jeram menjadi salah satu mimpi yang harus dapat kulaksanakan. Alhamdulilah selama ini hampir semuanya telah kulakukan,  Subhanallah. Nikmat Tuhan yang mana lagikah yang belum kudapat..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar