Jumat, 27 September 2013

Maut Tak Kenal Waktu

          Kematian pasti akan datang. Kematian pasti akan menghampiri kita semua. Jika dia telah datang, tak ada yang dapat menghindar. Tak ada yang kuasa menolak. Walau berlari kencang, walau bersembunyi, dia akan tetap menemukan kita.

        Kala mendengar kabar tentang kematian, ada kalanya kita hanya diam dalam hati memaklumi. Oh....iya dia sudah lama terbaring sakit, badan selalu lemah, tak banyak harapan lagi. Oh...iya dia sudah tua renta, sekian tahun hanya dapat beraktivitas di pembaringan. Oh...iya dia sudah beberapa hari koma karena kecelakaan yang dialaminya.


          Ada kalanya pula, kita seakan menolak, tak percaya. Tadi malam kami masih ketemu dan dia tampak sehat dan baik-baik saja. Kemarin kami masih asyik ngobrol berdua. Tak mungkin, kemarin dia masih jalan denganku. Seberapa pun kuat rasa tak percaya dan penolakan kita akan kabar itu, namun kabar itu benar. Dan yang telah pergi tak akan kembali lagi.

          Pun pagi ini, aku mendapat kabar kematian salah satu teman kerja di kantor yang pensiun beberapa tahun yang lalu. Setelah hampir 2 minggu terbaring di rumah sakit, akhirnya Allah berkehendak memanggilnya. Ada beberapa teman yang tak percaya. Bulan lalu dia nampak sehat malah banyak cerita, ngobrol macam-macam, bahkan ketawa-ketawa. Ada juga yang memaklumi, sudah takdirnya.

          Pagi ini, aku kembali diingatkan, bahwa suatu saat pun aku akan mengalami hal yang sama. Aku meninggalkan orang-orang yang kucintai, atau aku akan ditinggalkan orang-orang yang kucintai. Bila waktu yang memanggil, teman sejati tinggallah amal.

          Ayo kita menanam amal baik sebanyak-banyaknya. Agar saat meninggal, kita tinggalkan kesan baik pada orang-orang yang kita tinggalkan. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Tinggalkanlah nama dan kesan yang baik. So jangan sampai orang-orang menggunjingkan keburukan kita saat kita telah tiada. Jangan sampai yang diingat adalah perilaku buruk kita. Selamat jalan Mas Abi Sambodo, beristirahatlah dengan tenang, semoga kau bahagia disisi-Nya.(Sumber : blog naniknara)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar