Selasa, 24 September 2013

Si Dul Anak Ahmad Dhani

Baru saja menonton pernyataan musisi terkenal Ahmad Dhani, ketika tahu anak ketiganya mengalami kecelakaan dan mengambil nyawa orang lain, terlihat wajahnya biasa-biasa saja. Tak terlihat penyesalannya sebagai orang tua karena membiarkan anaknya membawa kendaraan sendiri. Gemes rasanya hati ini melihatnya. Sebagai seorang pendidik ingin rasanya saya memberinya nasihat. Inilah akibat bila orang tua terlalu serba permisif atau serba boleh kepada buah hatinya. Apalagi si dul menyupir kendaraannya sendiri setelah mengantar pacarnya pulang. Wow!


Di usia yang masih muda (13 tahun), Abdul Qadir Jaelaini atau biasa dipanggil si Dul hebat sekali. Sudah bisa membawa mobil sendiri, dan punya pacar pula. Nampaknya, anak ini dewasa sebelum waktunya. Inilah akibat dari pendidikan yang kurang baik di rumah. Pendidikan dalam keluarga tak berjalan dengan baik. Saya mencoba membaca satu persatu komentar para netter atau pengguna internet setelah menonton video itu. Rata-rata bernuansa negatif dan penuh caci maki kepada ahmad dhani sebagai orang tuanya. Kita tentu menyayangkan kejadian ini dan berharap tak ada lagi anak di bawah usia 17 tahun mengalami kecelakaan. Apalagi sampai memakan korban. Baik yang meninggal maupun yang terluka jelas sangat dirugikan akibat adanya kecelakaan ini.

Berikut ini adalah salah komentar mereka di youtube yang saya kutip:
Jadiin contoh tuh Sekarang banyak yang orang tua yang ngebiarin anaknya mengendarai kendaraan bermotor sebelum umurnya bukan hanya mobil, bahkan motor lebih banyak.

Kalo dah kaya gini baru ngomong kapok, padahal nyawa taruhannya.

Buat orang tua mikir de kalo mau ngasi kendaraan ke anak2nya. Jangan alasan2 klasik kaya deket dari rumah, hanya ke pasar saja, tidak ke luar ke jalan raya, dll.

Yang punya udah cukup umur dan punya SIM aja bisa kecelakaan apalagi yang belum..

Kita masih ingat kecelakaan yang menimpa anak Hatta Rajasa. Malam tahun baru menjadi kelabu karena menabrak kendaraan orang lain. Korbanpun berjatuhan dan membuat duka yang mendalam. Hatta Rajasa langsung tampil di media dan memberikan pernyataan sekaligus ucapan belasungkawa kepada korbvan yang meninggal. Seharusnya kita belajar dari kedua kejadian itu. Kita harus mengambil hikmah dari kecelakaan di Dul putra Ahmad Dhani. Kita harus bijaksana menyikapinya. Tak perlu saling menyalahkan karena kejadian ini. Ambil hikmah dibalik musibah. Si Dul juga telah menjadi korban kecelakaan. Kaki si Dul patah tulang, dan dioparasi di rumah sakit pondok indah.

Sebagai orang tua, sebaiknya kita melarang anak di bawah 17 tahun membawa kendaraan sendiri. Apalagi mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sebab anak di bawah usia 17 tahun masih labil. Mereka belum stabil seperti orang dewasa pada umumnya. Si Dul dan Ahmad Dhani membuka mata kita untuk menjadi anak dan orang tua yang baik. Anak harus mengerti dan memahami, akan tiba saatnya dia berkendara bila sudah memiliki SIM. Orang tua juga harus diingatkan, tak ada alasan membolehkan anak membawa kendaraannya sendiri tanpa ada SIM yang dikeluarkan oleh polisi.(sumber : Blog Omjay)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar