Minggu, 04 Agustus 2013

D a n c e r

          Lenggak lenggok gerakannya, sensual gayanya, sexy bajunya. Ada apa dengan mereka? Kenapan sih mereka selalu dikonotasikan negatif, kenapa selalu dikecam. Menurutku yang mengecam kurang adil, yang mengecam nggak pernah nonton televisi, yang mengecam nggak pernah baca majalah, yang ngecam sok tau...




          Kalo mau mengecam, seharusnya bukan satu ato dua orang saja yang kena. Televisi atau majalah kena, wartawan kena, perancang busana pun kena, penjahit juga kena. Kok bisa sih? Iya bisa. Karena mereka semua harus memperketat mutu dan sisi etika acara atau artikel yang dipublikaskannya.
Kenapa Wartawan kena, karena kaum paparazi justru paling seneng demen nyari berita yang nyeleneh kayak gitu, jadi.. kalo wartawan dikasih keterbatasan untuk mencari berita yang sopan sopan aja, pemirsa kan enggak perlu membaca atau menonton tayangan yang enggak sopan. Termasuk perancang busana dan penjahitnya, kalau mereka nggak punya ide bikin busana yang minim, kan nggak bakalan ada dancer yang  pakai baju minim dan sensual. 



          Ahhhhhh... aku kok jadi ngelantur gini. Bukannya apa apa, aku kasihan aja ama dancer yang dikecam. Padahal, kalo yang ngecam imannya kuat, tentulah gerakan dan kecentilan para dancer nggak bikin mereka tergoda. Cuma pengecam jugaaaaa manusiaaaa!!! Punya gairah jugaaa. Intinya sih cuma satu : pengendalian diri. Mau dancer striptis, dancer penari latar atau naked dancer yang menari sambil ngundang selera, tapi kalau yang menontonnya bisa kontrol diri ya nggak ada masalah, sekedar hiburan anggap saja angin lalu. 



          Tapi sebagai sesama manusia, emang gak ada salahnya saling mengingatkan, justru harus saling mengingatkan bila ada teman, sahabat atau saudara yang akan terjerumus pada kesenangan maksiat. Hanya saja, Mbaok ya yang adil itu looo.... Jangan hanya dancer aja aja yang dikecam. Profesi lain yang bikin suasana hati menjadi heboh dan gelisah serta menjurus keperusakan iman harusnya dikecam juga. Ada yang gak setuju?
Kasih koment aja! Jangan takut, ini kan jaman demokrasi. Ada yang setuju? Psssstt.. diam diam aja nanti kukasih tiket menuju surga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar